Pada hari itu saya kembali menelusuri jejak sejarah yang berada di sekitar situs kerto, dan sebelum kami mengunjungi masjid kauman pleret, saya dan kakak saya mencoba mendatangi sebuah situs yang berada di gunung kelir, yang dimana menurut sumber yang kami baca tempat itu memiliki kisah cinta yang sangat dramatis.

sesampainya lokasi gunung kelir saya dan kakak saya langsung memarkirkan kendaraan di rumah warga, kemudian kami berjalan kaki menaiki bukit gunung kelir yang lumayan terjal dan rimbun sekali, kesan singup, wingit dan horor sudah kami rasakan ketika melewati rimbunan pohon bambu yang dipadu dengan hembusan angin bukit yang membuat suara khas bambu bergesek. setengah perjalanan naik bukit saya melihat ke arah timur dan begitu indah sekali pemandangan dari atas bukit itu, terlihat pegunungan seribu membentang di arah timur sana, kemudian sesampai nya lokasi saya langsung kaget, pertama yang saya lihat adalah tembok tua membentang luas yang dimana didepannya terdapat pintu masuk. kesan wingit, sunyi, sepi dan tenang langsung menyelimuti ketika saya sampai disana, dan tempat ini lumayan luas, apalagi pohon -pohon tua seperti beringin, tampak memayungi batu-batu nisan yang ada didalam nya, tapi menurut saya ini sangat keren tempatnya pesona dari tempat itu sungguh luar biasa.

 Ya...., begitutulah sebutan dari tempat ini, Amangkurat 1 menamakan tempat itu Antaka Pura yang memiliki arti Istana Kematian. seperti awal tadi saya bilang bahwa tempat itu memiliki kisah cinta dramatis, dan kisah itu berasal dari para tokoh utama yang disemayamkan dimakam itu, yaitu Ratu Mas Malang yang dimana dia adalah istri dari Dalang terkenal yaitu Dalang Ki Panjang Mas, yang dimana Dalang Ki Panjang Mas Juga di kuburkan ditempat ini. Ki Panjang Mas Adalah seorang Dalang unggulan Raja Amangkurat 1 waktu itu dan juga dalang tersohor. Menurut beberapa sumber yang saya baca bahwa Ki Panjang Mas ini meninggal akibat diracun oleh utusan dari Amangkurat 1, dikarena Amangkurat 1 menyukai dan ingin menjadikan Ratu Mas Malang sebagai permaisurinya, yang dimana saat itu Ratu Mas Malang masih ber-status sebagai istri dari Ki Panjang Mas. setelah Ki Panjang Mas meninggal akhirnya Ratu Mas Malang berhasil di peristri oleh Amangkurat 1. tetapi dikarenakan selir-selir Amangkurat 1 iri dengan Ratu Mas Malang, maka kesehatan Ratu Mas Malang menurun, dan beberapa sumber mengatakan bahwa Ratu Mas Malang diracun oleh selir-selir yang lain dan ada juga versi yang dimana ratu mas malang meminum racun sendiri dikarenakan saking frustasi nya karena berbagai tekanan dari selir-selir yang lain, serta mendengar kabar bahwa mantan suami nya telah meninggal. sebelum Ratu Mas Malang meninggal, beliau berpesan bahwa ketika dia meninggal nanti meminta untuk dimakam kan dekat dengan suaminya digunung kelir.

Kemudian Ratu Mas Malang meninggal, Amangkurat 1 menginginkan Ratu Mas Malang dimakamkan di tempat yang di kehendaki. tetapi hal aneh terjadi, ketika makam tersebut digali, galian tersebut terus menerus mengeluarkan air, digali lagi dan tetap saja mengeluarkan sumber air. pada akhirnya Ratu Mas Malang dimakamkan dekat dengan suaminya. dan tempat bekas galian yang terus mengeluarkan sumber air ini sampai saat ini masih ada, dan sering disebut dengan nama sendang moyo. Di area makam ini juga terdapat temuan lepas yaitu sebuah balok batu andesit, konon katanya sekotak wayang kulit milik Ki Panjang Mas beserta gamelannya dibenamkan disitu.

Tempat peristirahatan terakhir Dalang Ki Panjang Mas berada disudut barat laut, nisannya diapit dua pohon beringin tua, dari makam Ki Panjang Mas tengok sedikit ke kanan akan terlihat lima nisan diatas tanah yang agak tinggi, nisan paling tengah adalah makam Ratu Mas Malang dan terdapat banyak makam lain yang tanpa nama, dan konon ceritanya itu adalah makam-makam dari pengrawit, atau penabuh gamelan dan pesinden yang semuanya anggota rombongan Ki Panjang Mas.

Dan menurut juru kunci di tempat tersebut bahwa tempat itu sering dikunjungi tokoh seniman2 terkenal, bahkan mereka-mereka sebelum menjadi dalang jawa pasti pernah ketempat ini.

sekian dulu cerita perjalanan kami ini, selanjutnya nanti kami akan menceritakan perjalanan kami mengunjungi masjid kauman pleret yang lokasinya berada tidak jauh dari tempat ini.